Selama ini, kata Edhy, IDS berpengalaman menyelenggarakan berbagai survei nasional untuk kepentingan internal bisnis klien, namun karena menariknya situasi politik menjelang Pilpres-Pemilu 2019, IDS memperluas kegiatannya untuk melakukan survei politik.

Edhy Aruman menjelaskan, dari preferensi nama kandidat wakil presiden secara terbuka (top of mind) dan tertutup (disebut dengan alat bantu di survei), IDS mendapatkan bahwa nama Gatot Nurmantyo, Anis Baswedan dan Mahfud MD dapat disebut sebagai tokoh nonpartai politik yang konsisten mendapatkan preferensi responden survei sebagai kandidat pasangan wakil presiden siapapun presiden yang akan menjadi kandidat di 2019.

Sementara tokoh partai politik secara konsisten disebut memiliki preferensi oleh responden survei adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Wiranto, Akbar Tandjung, Muhaimin Iskandar dan Surya Paloh.

Di dalam tokoh partai terdapat variasi senioritas-junior seperti nama Wiranto (Partai Hanura), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Surya Paloh (Partai Nasdem), “versus” tokoh muda Partai Demokrat dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demorkat dan Muhaimin Iskandar (Partai Kebangkitan Bangsa) Edhy memaparkan, dengan pertanyaan terbuka (top of mind), Gatot Numantyo mendapatkan angka 19,8 persen merupakan kandidat paling unggul, diikuti oleh Anies RBaswedan (10,4), Agus Harimurti Yudhoyono (9,4), Jusuf Kalla (5,4), Prabowo Subianto (4,8) sebagai nama yang muncul di responden untuk kandidat wakil presiden, yang dapat dipasangkan dengan siapapun kandidat presiden di 2019.

Berturut turut, setelah lima nama tersebut diikuti oleh Mahfud MD (4.6), Wiranto (3,7), Surya Paloh (2,7), Akbar Tandjung (2,5), Ridwan Kamil (2,3) dan Muhaimin Iskandar (2,1).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid