Perusahaan Patungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Indonesia Ferry properti (PT IFPRO) agresif melakukan peningkatan kualitas dan layanan pelabuhan. Salah satunya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama pengembangan layanan tiga pelabuhan di Indonesia melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi. Adapun pelabuhan tersebut adalah Bakaheuni, Merak, dan Labuan Bajo. Tujuannya adalah untuk menciptakan layanan pelabuhan yang lebih moderen dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Perusahaan Patungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Indonesia Ferry properti (PT IFPRO) agresif melakukan peningkatan kualitas dan layanan pelabuhan. Salah satunya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama pengembangan layanan tiga pelabuhan di Indonesia melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi. Adapun pelabuhan tersebut adalah Bakaheuni, Merak, dan Labuan Bajo. Tujuannya adalah untuk menciptakan layanan pelabuhan yang lebih moderen dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Jakarta, Aktual.com – Perusahaan Patungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Indonesia Ferry properti (PT IFPRO) agresif melakukan peningkatan kualitas dan layanan pelabuhan. Salah satunya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama pengembangan layanan tiga pelabuhan di Indonesia melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi. Adapun pelabuhan tersebut adalah Bakaheuni, Merak, dan Labuan Bajo. Tujuannya adalah untuk menciptakan layanan pelabuhan yang lebih moderen dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

“Dermaga eksekutif ini konsepnya memindahkan layanan seperti airport ke pelabuhan. Pelabuhan saat ini tidak hanya melayani pelayaran, akan tetapi juga berbagai macam fasilitas yang lengkap seperti public service facilities, retail, ticketing, hotel, cinema dan beragam support equiment lainnya. Jadi pelabuhan nanti bisa jadi destinasi wisata bukan hanya untuk mereka yang ingin menyeberang, tapi juga bagi masyarakat umum,” ungkap Direktur IFPRO, Riza Perdana Kusuma di Jakarta, Jumat (31/8).

Dengan adanya Executive Port, pelayanan Ferry di pelabuhan akan lebih prima, penyebrangan menjadi lebih cepat, dan fasilitas umum yang lebih lengkap. Untuk menunjang target tersebut, pihaknya menggandeng Cinte sebagai perusahaan yang akan menangani Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK di pelabuhan.

“Karena dengan IT pelayanan bisa lebih cepat, mudah, dan nyaman karena semua menggunakan sistem terintegrasi, cash less, online sistem, mobile apps, dan user experience,” tuturnya.

Adapun program TIK yang dikerjasamakan antara IFPRO dan Cinte ada 12 layanan yang mencakup fleet services, port services, authority services, value added services dan juga integrated solution. “Saat ini kami sedang dalam tahap pengembangan. Targetnya 18 September 2018 ini akan diluncurkan untuk Pelabuhan Bakauheuni dan Merak. Kemudian November 2018 untuk Labuan Bajo,” ungkap Direktur Cinte, Yandri.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka