Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

JAkarta, Aktual.com -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka menguat seiring terapresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

IHSG BEI dibuka menguat 19,38 poin atau 0,33 persen menjadi 5.975,11. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,83 poin atau 0,51 persen menjadi 951,06.

“Penguatan yang terjadi pada IHSG memang membuka peluang penguatan lanjutan, namun juga menyimpan potensi pembalikan arah melemah jika pelaku pasar memanfaatkan kenaikan tinggi tersebut untuk ambil untung,” kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (16/11).

Ia menuturkan peluang kenaikan tersebut diharapkan diiringi dengan sentimen makro dalam negeri maupun luar negeri yang juga positif. IHSG hari ini diperkirakan dapat bertahan di atas “support” 5.895-5.923 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.978-5.998.

Laju IHSG sendiri sebelumnya mampu melawan maraknya penilaian negatif dari sejumlah pengamat yang memperkirakan akan adanya aksi ambil untung dengan merespon sejumlah data-data ekonomi yang dirilis.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid