Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup melemah bergerak anomali terhadap bursa di kawasan Asia.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 57,24 poin atau 0,95 persen menjadi 5.948,05. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 11,00 poin atau 1,15 persen menjadi 945,33.

“Pergerakan IHSG anomali terhadap bursa eksternal dikarenakan investor di dalam negeri masih berada dalam posisi ambil untung,” ujar Senior Research Analyst Infovesta Praska Putrantyo di Jakarta, Rabu (21/11).

Pada awal perdagangan tadi pagi, ia mengemukakan, bursa di kawasan Asia mengalami tekanan, termasuk IHSG. Namun, pada akhir sesi IHSG masih berada di area negatif, sementara mayoritas bursa eksternal terpantau naik.

Menurut dia, aksi ambil untung investor itu seiring penilaian investor terhadap harga saham di dalam negeri relatif sudah tinggi setelah sempat menembus level 6.000 poin pada pekan lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid