Dua orang terlihat di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (31/7/2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan ini ditutup berhasil tembus 4.800 didukung ramainya transaksi. IHSG melesat 90,04 poin atau 1,91% ke level 4.802,53. AKTUAL/TINO OKTAVIANO 

Jakarta, Aktual.com —  Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melanjutkan pelemahan sebesar 172,22 poin menyusul kondisi perekonmian global yang belum terlihat membaik.

IHSG BEI ditutup melemah 172,22 poin atau 3,97 persen menjadi 4.163,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 35,02 poin (4,81 persen) menjadi 692,20.

Analis bahwa proyeksi perekonomian global yang akan kembali melambat mendorong bursa saham global, termasuk IHSG BEI melanjutkan pelemahan.

“Sentimen negatif dari global mempengaruhi pergerakan IHSG BEI, sehingga membuat pelaku pasar saham di dalam negeri kembali melanjutkan aksi lepas saham,” ujar Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe di Jakarta, Senin (24/8).

Kendati demikian, ia meyakini bahwa pelemahan IHSG BEI akan mereda dalam waktu dekat menyusul kondisi ekonomi nasional masih dalam keadaan baik, itu terlihat dari kondisi likuiditas perbankan yang masih cukup sehat.

Ia menambahkan bahwa kebijakan Otoritas Jasa Keuangan yang membolehkan emiten melakukan pembelian saham tanpa persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) juga akan menahan tekanan pada IHSG BEI.

“Dengan emiten melakukan buy back maka akan meredam volatilitas harga di pasar saham secara berlebihan. OJK cukup cepat dalam mengeluarkan kebijakannya untuk meredam gejolak,” katanya.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengharapkan bahwa emiten, terutama BUMN segera merealisasikan kebijakan dari OJK itu sehingga penurunan lebih dalam tidak berlanjut.

“Diharapkan juga, percepatan pembangunan infrastruktur dapat direalisasikan secepatnya, karena itu yang akan menopang IHSG dalam jangka panjang,” katanya.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 309.923 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,56 miliar lembar saham senilai Rp5,34 triliun. Sebanyak 29 saham bergerak naik, 277 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 64 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 1.158,05 poin (5,17 persen) ke level 21.251,57, indeks Nikkei turun 895,15 poin (4,61 persen) ke level 18.540,68, dan indeks Straits Times melemah 116,48 poin (3,92 persen) ke posisi 2.854,53.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka