Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat 16,05 poin menjadi 5.931,84 seiring dengan masih tingginya aksi beli bersih asing.

IHSG ditutup menguat 16,05 poin atau 0,27 persen menjadi 5.931,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 2,17 poin (0,23 persen) menjadi 939,15.

IHSG sendiri di saat pembukaan perdagangan dibuka menguat dan dan terus berada di zona hijau sepanjang hari.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, pergerakan positif IHSG masih kembali terjadi dengan dukungan adanya aksi beli meski tidak sebesar sebelumnya.

“Masih positifnya laju bursa saham Asia yang dibarengi dengan tercatatnya aksi beli bersih asing senilai Rp288,35 miliar membuat laju IHSG masih dapat bertahan di zona hijaunya,” ujar Reza.

Meski pergerakan IHSG dihalangi dengan kembali melemahnya laju Rupiah, lanjut Reza, namun IHSG mampu bertahan positif. Kenaikan pun banyak ditopang oleh saham-saham industri dasar, khususnya semen, diikuti saham-saham properti, hingga pertambangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid