Jakarta, Aktual.com – Pada perdagangan akhir pekan ini, First Asia Capital memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak bervariasi masih dibayangi dengan meningkatnya kekhawatiran pelemahan rupiah atas dolar AS yang mendekati level Rp14700.

“IHSG diperkirakan bergerak dengan support 4220 dan resisten di 4290 masih rawan koreksi lanjutan,” kata Analis First Asia Capital David Sutyanto di Jakarta, Jumat (25/9).

IHSG pada perdagangan Rabu lalu kembali tertekan hingga 2,29% tutup di 4244,427. Pemodal kembali melepas saham-saham sektoral terutama yang sensitif interest rate seperti perbankan menyusul meningkatnya resiko pasar setelah rupiah menembus level Rp14600.

“Nilai tukar rupiah atas dolar AS Rabu lalu berada di Rp14623 (kurs Jisdor) atau melemah 1,3%. Sepanjang tahun ini rupiah atas dolar AS telah melemah 17,5% (YTD),” ujar David.

Menurutnya, kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global terutama dipicu oleh kekhawatiran atas perekonomian China dan ekspektasi kenaikan tingkat bunga AS telah meningkatkan resiko capital outflow dari pasar emerging market. Penjualan bersih asing di pasar saham Indonesia Rabu lalu mencapai Rp690,42 miliar.

Sepanjang tahun ini hingga Rabu lalu penjualan bersih asing telah mencapai Rp12 triliun. Depresiasi rupiah yang terus berlanjut memicu asing keluar dari pasar saham. “IHSG sepanjang tahun ini telah koreksi 18,80% (YTD), berkinerja terburuk di kawasan Asia Pasifik,” ungkapnya.

Koreksi IHSG dan pelemahan rupiah atas dolar AS Rabu lalu terutama terimbas faktor China, setelah data awal aktivitas manufaktur China akhir September ini kembali melemah. Ini tercermin dari indeks Caixin Flash Manufacturing yang turun ke 47,0 di bawah bulan sebelumnya 47,3. Ini merupakan angka terendah dalam 78 bulan terakhir.

Artikel ini ditulis oleh: