Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/10), dibuka melanjutkan penguatan di tengah cukup kuatnya sentimen positif dari dalam negeri.

IHSG BEI dibuka menguat 6,48 poin atau 0,11 persen menjadi 5.761,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,61 poin atau 0,18 persen menjadi 903,67.

Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan IHSG bergerak naik seiring harapan positif terhadap kinerja ekspor yang dapat meningkat melalui beberapa kebijakan pemerintah.

“Untuk mendorong kinerja ekspor, pemerintah akan memperluas sektor ekspor jasa yang dikenakan tarif nol persen PPN, rencananya akan diluncurkan akhir tahun ini. Jika terealisasi, berpotensi dapat mendorong performa ekspor dan dapat membantu mengurangi defisit neraca berjalan,” paparnya.

Kendati demikian, ia mengatakan, pergerakan IHSG saat ini cenderung masih dibayangi oleh sentimen eksternal terutama yang bersumber terhadap isu perang dagang dan masalah politik global.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid