Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 11 poin menjadi Rp13.344, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.355 per dolar AS.
“Laju inflasi Februari yang masih terkendali direspons positif oleh sebagian pelaku pasar sehingga fluktuasi rupiah relatif stabil dengan kecenderungan menguat,” kata pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova di Jakarta, Kamis (2/3).
Ia menambahkan, cadangan devisa Indonesia periode Februari 2017 yang diproyeksi meningkat juga turut menjadi menjadi sentimen positif bagi mata uang domestik. Pada Januari lalu, cadangan devisa Indonesia mencapai 116,9 miliar dolar AS.
Kendati demikian, ia mengatakan sentimen dolar AS di pasar eksternal yang masih cukup kuat dapat menahan laju rupiah terapresiasi lebih tinggi.
“Pelaku pasar masih khawatir terhadap potensi kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di pertengahan Maret ini,” kata dia.
Sedangkan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menguat 31,67 poin atau 0,59 persen menjadi 5.394,72 poin seiring dengan pergerakan bursa saham di kawasan Asia. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 7,94 poin (0,89 persen) menjadi 895,83 poin.
“Bursa saham di kawasan Asia yang bergerak menguat menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG,” kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa pidato Presiden AS Donald Trump di depan Kongres yang menyerukan untuk mendorong ekonomi dengan cara pemotongan pajak, kesepakatan perdagangan yang lebih baik, penegakan imigrasi, dan program infrastruktur mendorong indeks saham AS naik berimbas positif pada bursa saham di kawasan Asia, termasuk IHSG.
Sentimen dari dalam negeri, lanjut dia, data ekonomi Indonesia mengenai inflasi yang menunjukan kondisi terkendali turut direspon positif oleh sebagian investor.
Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menambahkan bahwa secara teknikal, kinerja IHSG cenderung menguat untuk menguji level 5.390 hingga 5.400 poin seiring kondisi ekonomi domestik yang cukup stabil.
“Potensi penguatan itu disertai dengan kinerja IHSG yang berada dalam potensi reversal atau perbalikan arah setelah satu hari perdagangan sebelumnya mengalami pelemahan,’ katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 56,88 poin (0,24 persen) ke level 23.833,37, indeks Nikkei naik 250,08 poin (1,29 persen) ke level 19.643,62, dan Straits Times menguat 13,14 poin (0,43 persen) posisi 3.136,22.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka