Jakarta, Aktual.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa fluktuasi indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa hari terakhir yang cenderung mengalami tekanan hingga berada di bawah tingkat 5.000 poin dinilai masih normal.
“Dari sisi protokol manajemen krisis atau ‘Crisis Management Protocol’ (CMP) masih normal. Kondisi penurunan tidak cuma terjadi di Indonesia tetapi juga di negara lain,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida di Jakarta, Senin (22/6).
Di tengah situasi seperti itu, ia mengatakan bahwa OJK akan melakukan pengawasan lebih ketat sekaligus berupaya mengantisipasi sentimen selanjutnya yang dapat berdampak negatif bagi industri pasar modal.
Analis PT Pefindo Riset Konsultasi Guntur Tri Hariyanto mengatakan bahwa kondisi pasar modal yang berada dalam fase volatilitas tinggi membuat arah pasar cenderung sulit diprediksi ke depannya, situasi itu dapat memicu risiko penurunan target dana IPO perusahaan.
“Dari emiten-emiten yang sudah IPO pada tahun ini, mereka cenderung mengalami penurunan target dana yang diperoleh, sehingga aktivitas tersebut menjadi kurang menguntungkan bagi perusahaan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka