Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (25/7), dibuka menguat 0,16 persen atau 9,29 poin ke 5.941,13, seiring dengan menguatnya bursa saham utama Asia.

IHSG dibuka menguat 0,16 poin, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 2,35 poin menjadi 941,50, kata analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta.

“Penguatan IHSG masih ditopang oleh meningkatnya volume beli dengan memanfaatkan sentimen pergerakan bursa saham kawasan yang menguat”, tambah Reza.

Meskipun demikian, sentimen negatif dari tekanan terhadap Rupiah diperkirakan masih akan membayangi transaksi perdagangan saham sepanjang Rabu ini.

IHSG diharapkan dapat bertahan di atas support 5.905-5.913 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.948-5.953.

Pada Rabu ini, investor juga masih akan mencermati laporan keuangan dari emiten-emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Kinerja yang membaik berdasarkan laporan keuangan sejumlah emiten di kuartal kedua ini bisa menjadi pendorong IHSG.

Penguatan IHSG sejalan dengan bursa saham utama kawasan Asia yang sebelumnya juga dibuka di zona hijau yakni, indeks Hang Seng naik 0,85 persen, indeks Nikkei 225 naik 0,55 persen, indeks Topix naik 0,55 persen, indeks Shanghai naik 0,2 persen, dan indeks Strait Times naik 0,46 persen.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: