Jakarta, Aktual.com — Kendati ada sentimen negatif yang dipicu melesetnya target ekonomi dalam negeri, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini berhasil bergerak di zona hijau.

Pada perdagangan preopening, IHSG tumbuh 10,362 poin (0,21%) ke level 4.914,425 dari penutupan sehari sebelumnya di level 4.904,06. Sedangkan Indeks LQ45 bergerak positif 2,648 poin (0,32%) ke level 840,071.

Mengawali perdagangan, Kamis (2/7), IHSG dibuka naik 13,912 poin (0,28%) ke level 4.917,975. Indeks LQ45 dibuka bertambah 3,359 poin (0,40%) ke level 840,165. Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 21,163 poin (0,43%) ke level 4.925,226. Sementara Indeks LQ45 menanjak 5,461 poin (0,65%) ke level 842,884.

First Asia Capital dalam risetnya mengemukakan, IHSG akan bergerak di kisaran support di level 4890-4860 dan resistance di level 4930-4950.

“Dengan kondusifnya pasar global tadi malam menyusul rendahnya kekhawatiran atas krisis utang Yunani, pergerakan IHSG diperkirakan akan kembali berpeluang bergerak di teritori positif,” kata Analis riset First Asia Capital David Sutyanto dalam keterangannya kepada Aktual di Jakarta, Kamis (2/7).

Menurutnya, harga minyak yang turun turut membantu sentimen positif pasar karena berdampak positif bagi perekonomian dan rupiah diperkirakan berpeluang menguat.

“IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang konsolidasi dengan support di 4890 dan resisten di 4930 cenderung menguat,” ungkapnya.

Sementara itu, lanjutnya, pasar saham global tadi malam berhasil rebound karena pasar kembali berspekulasi penyelesaian utang Yunani dengan krediturnya akan mendapatkan resolusinya. Indeks Eurostoxx di zona Euro menguat 2,10% di 3496,28. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P berhasil menguat masing-masing 0,79% dan 0,69% tutup di 17757,91 dan 2077,42.

“Pelaku pasar optimis Yunani tetap akan berada di zona Euro dan pemerintahan Yunani kembali mengajukan draft proposal penyelesaian utang dengan mengakomodasi sejumlah persyaratan yang diajukan kreditur,” paparnya.

Selain isu Yunani, rebound Wall Street turut dipicu data ekonomi AS yang keluar yang di atas perkiraan. Angka kesempatan kerja di negara tersebut bulan lalu bertambah 237 ribu di atas perkiraan 219 ribu. Pengeluaran konstruksi di AS Mei lalu meningkat 0,8% secara bulanan di atas estimasi 0,4%. Data ekonomi tersebut menunjukkan perekonomian AS tetap tumbuh moderat.

“Sedangkan harga minyak mentah tadi malam anjlok 4,4% di USD56,84/barel menyusul meningkatnya cadangan minyak mentah negara tersebut pekan lalu yang bertambah 2,4 juta barel dan isu kesepakatan perjanjian nuklir Iran,” tutup dia.

Artikel ini ditulis oleh: