Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah sebesar 1,05 persen karena terpengaruh sentimen negatif bursa saham di kawasan Asia.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 54,69 poin atau 1,05 persen ke posisi 5.159,66, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) mengalami naik sebesar 10,61 poin atau 1,18 persen ke posisi 886,93.

“Pelemahan indeks BEI cenderung dipicu faktor bursa saham global yang berada di area negatif,” ujar Analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe di Jakarta, Rabu (14/1).

Menurut dia, sebagian pelaku pasar mengambil posisi lepas saham seraya menanti data penjualan ritel Amerika Serikat yang akan diumumkan pada Rabu (14/1) waktu setempat. Diproyeksikan data ekonomi AS itu membaik sehingga membuat sebagian investor khawatir kenaikan suku bunga AS (Fed rate) bisa lebih cepat dari jadwal.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar saham di dalam negeri juga sedang menanti realisasi proyek infrastruktur pemerintah. Adanya perbaikan sektor infrastruktur dapat menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akhirnya meningkatkan status peringkat investasi Indonesia menjadi “investment grade”.

“Peringkat investasi Indonesia yang membaik akan mengkis sentimen kenaikan Fed rate yang selama ini dikhawatirkan investor,” katanya.

Analis HD Capital Yuganuir Wijanarko menambahkan bahwa aksi jual pelaku pasar mendorong IHSG kembali bergerak di bawah level 5.200 poin.

Namun, menurut dia, penurunan indeks BEI itu dapat dimanfaatkan untuk mengakumulasi saham berkapitalisasi besar karena potensi IHSG BEI meningkat masih terbuka seiring dengan rencana pemerintah yang akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium di bulan Februari tahun ini.

“Sentimen terkait BBM itu dapat memberikan angin segar nantinya dan menahan penurunan lebih lanjut,” katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 244.163 kali dengan volume mencapai 6,39 miliar lembar saham senilai Rp4,23 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 86 saham, yang melemah 235 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 86 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 103,37 poin (0,43 persen) ke 24.112,60, indeks Bursa Nikkei turun 291,75 poin (1,71 persen) ke 17.795,96, dan Straits Times melemah 11,43 poin (0,34 persen) ke posisi 3.329,64.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka