Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/7) sore, ditutup menguat 14,51 poin menjadi 5.907,87 seiring dengan menguatnya bursa saham regional Asia.

IHSG ditutup menguat 14,51 poin atau 0,25 persen menjadi 5.907,87. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 0,36 poin (0,04 persen) menjadi 930,34.

IHSG sendiri di saat pembukaan perdagangan dibuka melemah, IHSG namun kemudian langsung bergerak menguat dan kembali berada di zona hijau sepanjang hari.

“Meski tidak sepenuhnya didukung oleh saham-saham berkapitalisasi besar namun, laju IHSG mampu kembali berada di zona hijau dengan kenaikan yang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya,” kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.

Rotasi saham pun kembali terjadi dimana kali ini saham-saham properti yang sebelumnya berada di zona merah, kembali diburu. Begitupun dengan saham-saham infrastruktur yang dimotori saham-saham berkapitalisasi besar cukup membantu positifnya IHSG.

Tak lupa, lanjut Reza, adanya sentimen dari industri batubara terkait peningkatan volume penjualan dari Indonesia turut menopang beberapa saham-saham batubara.

Di sisi lain, adanya pendatang baru yang melantai di bursa antara lain Mahkota Group Tbk (MGRO), Megah Internusa Tbk (NUSA), dan NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang mencatatkan kenaikan lebih dari 40 persen setelah “listing” perdananya juga turut membantu IHSG di zona hijau.

“Namun demikian, jelang akhir sesi aksi ambil untung kembali masuk yang membuat IHSG sedikit turun meski belum sampai ke zona merah,” kata Reza.

Pada Kamis ini, asing sendiri mencatatkan aksi beli bersih Rp141,57 miliar dibandingkan sebelumnya beli bersih Rp431,58 miliar.

Untuk frekuensi perdagangan, tercatat sebanyak 374.645 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,58 miliar lembar saham senilai Rp7,19 triliun. Sebanyak 219 saham naik, 164 saham menurun, dan 117 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional sendiri di antaranya indeks Nikkei naik 255,75 poin (1,17 persen) ke 22.187,9f, indeks Hang Seng naik 169,14 poin (0,6 persen) ke 28.480,83, dan Straits Times menguat 3,93 poin (0,12 persen) ke posisi 3.253,01.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: