Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 43,36 poin atau 0,79 persen menjadi 5.419,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) turun 7,88 poin (0,83 persen) ke level 941,51.

Analis menilai IHSG BEI bergerak melemah seiring dengan kekhawatiran investor terhadap kinerja emiten domestik pada tahun 2015 ini.

“Sentimen pelemahan rupiah terhadap dolar AS menyusul rencana the Fed yang akan menaikan suku bunganya, memicu kekhawatiran kinerja emiten tahun ini akan terpengaruh,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (11/3).

Menurut dia, kinerja emiten domestik pada tahun ini dapat terpengaruh oleh kondisi mata uang rupiah yang cenderung tertekan terhadap dolar AS, sehingga menimbulkan spekulasi di pasar saham tinggi.

“Untuk menghindari spekulasi itu, investor terutama asing cenderung mengambil posisi keluar sehingga menekan IHSG BEI,” katanya.

Sementara itu tercatat, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp1,007 triliun pada Rabu (11/3).

Reza Priyambada mengharapkan bahwa pemerintah mengeluarkan kebijakan baru agar gejolak di pasar keuangan di dalam negeri mereda sehingga tidak membuat investor khawatir.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 262.934 kali dengan volume mencapai 5,40 miliar lembar saham senilai Rp6,33 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 71 saham, yang melemah 236 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 89 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 179,01 poin (0,75 persen) ke 23.717,97, indeks Bursa Nikkei naik 58,41 poin (0,31 persen) ke 18.723,52, dan Straits Times melemah 19,67 poin (0,58 persen) ke posisi 3.378,59.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka