Jakarta, Aktual.com – Kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS dari Partai Republik masih menjadi sentimen negatif di pasar, baik pasar uang maupun pasar modal. Di pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibuka melemah sampai 2%, dan lalu beberapa saat kemudian kembali melemah hingga 3%.
“Hal ini terjadi karena sentimen dari global semakin besar. Makanya kita andalkan sentimen dari dalam negeri yang mudah-mudahan dapat mendongkrak kinerja pasar modal,” ujar Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida di Jakarta, Jumat (11/11).
Berdasar data pembukaan, IHSG terjun bebas sebesar 110,922 poin atau 2,04% ke 5.339,384. Sementara Indeks LQ45 sama juga anjlok 27,366 atau 2,9 persen. Dalam waktu beberapa lama, IHSG juga terus terjun hingga 3% lebih menjadi 5.284,065. Juga sama dengan indeks LQ45 merosot 3,4% ke 894,614.
Seluruh sektor memerah. Sektor infrastruktur memimpin pelemahan indeks pagi ini sebesar 3,65% disusul sektor industri dasar sebesar 3,37%.
Menurut Nurhaida, kondisi di pasar global dalam beberapa hari ini menjadi sentimen negatif. Untuk itu, pihak otoritas dan pemerintah bertekad untuk menciptakan sentimen positif agar tak tergerus kondisi global.
“Dampaknya memang terjadi net sell dari asing. Itu yang membuat IHSG kita terus anjlok,” jelas dia.
Sehingga untuk meniciptkan kepercayaan pasar terhadap BEI, kata Nurhaida, sentimen positif harus ada.
“Jadi kita harus ciptakan pasar yang cukup dalam. Likuiditas harus tinggi. Seperti proses IPO kuta permudah, DIRE kita dorong, governance dieprkuat, agar menjadi sentimen positif,” jelas Nurhaida.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka