Monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (18/6). IHSG ditutup melemah 0,25 point atau 0,01 persen menjadi 4.945,49 pada perdagangan bursa saham awal ramadan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/15

Jakarta, Aktual.com – Kendati laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi masih berada di zona apresiasinya, namun potensi pelemahan masih ada jika terjadi aksi ambil untung atau profit taking.

Menurut analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, IHSG masih bisa melanjutkan kenaikannnya hingga melewati rentang resisten di area 5.220. Padahal, bursa saham Asia cenderung bergerak variatif.

“Namun begitu, diharapkan penguatan yang terjadi di bursa saham Eropa dan AS, serta rilis BI (Bank Indonesia) rate dapat berimbas positif bagi potensi penguatan lanjutan IHSG,” tutur Reza dalam analisis hariannya, Kamis (21/7).

Setelah sektor konsumer dan manufaktur yang mengalami penguatan lebih tinggi dari IHSG, kata Reza, sektoral lainnya mampu menopang laju IHSG pada perdagangan kemarin. Sehingga, mampu mengantarkan IHSG di area 5.200-an.

“Bahkan hampir mendekati target revisi IHSG kami di level 5.250 untuk tahun ini,” ujar dia.

Meski demikian, pelaku pasar tetap perlu mewaspada kondisi yang ada. Terutama jika mulai ada pelaku pasar yang memanfaatkan penguatan tersebut untuk profit taking. “Tetap waspadai sentimen yang ada,” ungkap Reza.

Terkait dirilisnya tingkat BI Rate, banyak ekonomis mengatakan BI akan menurunkan kembali tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6,25%. Sehingga hal ini akan turut berimbas positif pada sektor properti dan kontruksi yang menarik untuk diamati.

“Dengan kondisi demikian, maka level support IHSG akan berada di rentang 5190-5218, dan resistennya di area 5271-5297,” tegas Reza.

Dari sisi teknikal, indikator Stochastic bergerak meningkat di area overbought pada level %K(90) and %D(84), RSI Line juga alami pergerakan yang menaik di area overbought di level 85.7 dan Signal line di 76.7, sedang MACD ada kenaikan aksi beli (positif).

Untuk itu, pelaku pasar disarankan untuk mempertimbangkan saham-saham berikut ini:

1. CTRA akan berada di kisaran 1415-1500. Disarankan beli selama diperdagangkan di atas 1415. Dan cut loss di 1395

2. MPPA akan berada di kisaran 1700-1760. Disarankan jual jika gagal mencapai 1760.

3. SMRA akan berada di kisaran 1780-1900. Disarankan beli selama diperdagangkan di atas 1780. Dan cut loss di 1745

4. PWON akan berada di kisaran 630-660. Disarankan beli selama diperdagangkan di atas 630. Dan cut loss di 615.

5. BSDE akan berada di kisaran 2050-2170. Disarankan beli selama diperdagangkan di atas 2050. Dan cut loss di 2030

6. TELE akan berada di kisaran 710-735. Disarankan beli selama diperdagangkan di atas 710. Dan cut loss di 695

7. RALS akan berada di kisaran 1005-1120. Disarankan beli selama diperdagangkan di atas 1005. Dan cut loss di 995.

 

Laporan: Bustomi

Artikel ini ditulis oleh: