Ilustrasi Indeks Hasil Saham Gabungan

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/3). Sementara, rupiah pagi ini menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 6.489,93 atau turun 29,72 poin (0,46 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.519,65.

Sebanyak 131 saham melaju di zona hijau dan 197 saham di zona merah. Sedangkan 186 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 8,24,44 miliar dengan volume 622,55 juta saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah siap untuk mengenakan tarif kepada Meksiko dan Kanada pada 4 Maret 2025. Trump juga disebut telah melakukan penandatanganan tarif 20 persen untuk China.

Pengenaan tarif ini memberikan tekanan bagi pasar saham AS. Indeks Dow Jones turun 1,48 persen, S&P 500 turun 1,76 persen, dan Nasdaq 2,64 persen.

Selain itu, indeks pasar saham berkaitalisasi pasar kecil Russell 2000 juga turun 2,81 persen. Hal ini membuktikan bahwa pasar masih sangat rentan setiap kebijakan yang diambil oleh Trump.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.400–6.560,” kata dia dalam analisisnya, Selasa (4/3/2025).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG akan semakin dekat dengan potensi pembalikan tren apabila berhasil melewati resisten 6.682.

Perubahan struktur tren menjadi bullish akan terkonfirmasi apabila IHSG menguat di atas 6.912. Namun demikian, IHSG dapat melanjutkan tren turun menuju 6.124 jika tetap di bawah 6.682.

“Level support IHSG berada di 6.475, 6.226, 6.124, dan 5.978, sementara level resistennya di 6.593, 6.682, dan 6.772. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral,” terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona merah, dengan Strait Times turun 0,25 persen (9,73 poin) di level 3.899,19, Shanghai Composite turun 0,23 persen (7,48 poin) di level 3.309,44.

Sementara, Nikkei 225 turun 2,28 persen (861 poin) ke level 36.962,5, dan Hang Seng turun 1,67 persen (383,27 poin) ke level 22.623,00.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.10 WIB rupiah berada pada level Rp 16.441 per dollar AS atau menguat 39,00 poin (0,24 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.480 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, investor dengan hati-hati menunggu keputusan tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump yang akan dirilis pekan ini.

Sementara di Asia, altivitas manufaktur China tumbuh lebih dari yang diharapkan pada Februari karena bisnis lokal masih diuntungkan dari langkah stimulus tahun lalu.

Sementara dari dalam negeri, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2025 sebagai Perubahan atas Peraturan Pemerintah 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan Pengolahan Sumber Daya Alam sebagai langkah optimalisasi pengelolaan DHE SDA agar kian meningkat kontribusinya bagi perekonomian nasional.

“Sedangkan untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp 16.430-16.490,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra