Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta dibuka menguat sebesar 19,59 poin seiring respons positif investor terhadap pertumbuhan ekonomi, Rabu (8/8).

IHSG dibuka menguat 19,59 poin atau 0,32 persen menjadi 6.110,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,85 poin atau 0,50 persen menjadi 972,43.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan investor saham masih merespons positif data ekonomi triwulan kedua yang tumbuh 5,27 persen secara tahunan (year on year/yoy), di atas estimasi masih menjadi salah satu faktor penopang IHSG.

“Sebagian investor kembali melakukan akumulasi setelah pada hari sebelumnya (7/8) mengalami tekanan. Sentimen kenaikan pertumbuhan ekonomi masih menjadi salah satu pegangan investor di dalam negeri,” katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, sentimen yang dapat membatasi laju IHSG yakni data cadangan devisa Indonesia per Juli yang menurun.

Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia sebesar 118,3 miliar pada akhir Juli 2018, lebih rendah dibandingkan dengan 119,8 miliar dolar AS pada akhir Juni 2018. Bank Indonesia menilai cadangan devisa itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 78,10 poin (0,35 persen) ke 22.742,07, indeks Hang Seng menguat 80,03 poin (0,28 persen) ke 28.330,82, dan Straits Times melemah 17,36 poin (0,52 persen) ke posisi 3.322,65.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan