Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal perdagangan Selasa (3/3) pagi dibuka menguat. Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik tipis 1,7 poin (0,03 persen) ke level 5.479,62. Indeks saham LQ45 mendaki 0,05 persen ke level 954,13. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,28 persen ke level 716,82.
Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 16,75 poin ke level 5.494. IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.498,34 dan terendah 5.479,23.
Analis teknikal PT Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah memprediksikan, IHSG akan bergerak di level 5.455-5.485 pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pada saat ini, pelaku pasar akan terus mencermati pergerakan dolar dan rupiah. Selain itu, pelaku pasar juga melihat potensi ada di sektor saham komoditas seperti batu bara dan minyak kelapa sawit.
Sementara itu, analis teknikal PT Indopremier Securities menyebutkan, indeks saham masih bertahan di atas EMA dan membentuk pola white marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation. Target kenaikan indeks saham di level 5.500 kemudian 5.515. Level support IHSG di 5.450 dan 5.425.
Dalam risetnya, PT Sinarmas Sekuritas memprediksikan laju IHSG menguat di kisaran level 5.442-5.486. Riset menyebutkan, dari segi faktor global, IHSG dipengaruhi oleh Eropa yang akan merilis data inflasi yang diperkirakan ke level -0,4 persen Year on Year (YoY) dari sebelumnya -0,6 persen YoY dan data uemployment rate Eropa yang diperkirakan stagnan ke level 11,4 persen. Faktor global lainnya datang dari Amerika Serikat yang akan merilis data markit manufacturing PMI yang diperkirakan bertambah 0,4 ke level 53,9.
“Dari faktor internal adanya kelanjutan sentimen dari hasil data ekonomi Februari yang mengalami deflasi 0,36 persen dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Kepala Riset PT Sucorinvest Gani, Maxi Liesyaputra menuturkan, IHSG akan bergerak fluktuaktif dengan kecenderungan menguat. Namun, ia mengingatkan ada kemungkinan aksi ambil untung di bursa saham. Apalagi sekarang minim sentimen di pasar modal. Sentimen data ekonomi dalam negeri masih akan mempengaruhi bursa saham.
“IHSG masih ada lanjutkan penguatan. Sentimen data makro ekonomi seperti terjadinya deflasi pada Februari sekitar 0,36 persen masih mempengaruhi IHSG. Jadi ada harapan terhadap penurunan suku bunga,” ujar Maxi.
Maxi memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.450-5.500 pada perdagangan hari ini.
Artikel ini ditulis oleh:

















