Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 2,4 persen ke level 6.079,85 di perdagangan, Rabu (25/4). Pelemahan IHSG merupakan yang paling parah ketimbang dengan bursa saham lain di kawasan Asia.
Seperti indeks Nikkei turun 0,28 persen, indeks Shanghai turun 0,35 persen, indeks Hang Seng turun 1,01 persen, Indeks Strait Times turun 0,54 persen, indeks Kospi turun 0,62 persen, indeks SET (Thailand) turun 0, 54 persen, dan indeks KLCI (Malaysia) turun 0,72 persen. Nilai transaksi sebesar Rp 8,24 triliun dengan volume sebanyak 8,82 miliar saham.
Frekuensi perdagangan adalah sebanyak 422.042 kali. Pelemahan rupiah kembali menjadi momok bagi bursa saham domestik. Sampai akhir perdagangan IHSG, rupiah melemah menjadi 0,24 persen ke level Rp 13.918/dolar AS.
Jika tekanan rupiah berkepanjangan, tidak mungkin tingkat Rp14.000/dolar AS akan tembus. Merespons pelemahan rupiah, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 1,96 triliun. Penguatan dolar AS dipicu oleh imbal hasil AS yang kini mencapai 3,0202 persen.
Mengacu pada catatan, terakhir kali hasil yang diperoleh angka 3 persen yakni pada tahun 2014 silam. Ketidaksesuaian hasil dari hutang terbitan pemerintahan Negeri Paman Sam membuat investor kembali melepas kepemilikan atas instrumen beresiko seperti saham dan memindahkannya ke AS, sembari menunggu momen yang tepat untuk mulai memburu jaminan AS.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara