Jakarta, Aktual.com – Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan hasil ijtima ulama 2 mengubah dukungan masyarakat terhadap pilihannya terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

“Hasil ijtima ulama 2 mengubah pergeseran dukungan masyarakat terhadap pasangan capres-cawapres,” kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/9).

Ardian menjelaskan setelah ijtima’ ulama 2, dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga naik di segmen pemilih Persaudaraan Alumni (PA) 212 yaitu sebesar 75%.

Menurut dia, berdasarkan hasil survei LSI Denny JA di Agustus 2018, dukungan dari segmen PA 212 adalah 61,1%.

“Dukungan segmen PA 212 terhadap Prabowo-Sandiaga naik setelah ijtima ulama 2, dengan ‘base’ populasi PA 212 sebesar 3,7%,” ujarnya.

Sementara itu, menurut dia, untuk dukungan pasangan Jokowi-Ma’ruf di segmen PA 212 justru menurun setelah ijtima’ ulama 2 yaitu 16,7% padahal berdasarkan survei di Agustus 2018 sebesar 27,8%.

Menurut Ardian, dukungan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) terhadap Prabowo-Sandiaga justru menurun setelah ijtima’ ulama 2 yaitu di Agustus 2018 sebanyak 27% sedangkan berdasarkan hasil survei September 2018 sebesar 26,1%.

“Hal sebaliknya terjadi di pasangan Jokowi-Ma’ruf, pada Agustus 2018 dukungan segmen NU sebanyak 54,7% dan di September 2018 naik menjadi 55,5%,” katanya.

Dari dukungan segmen yang menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah, dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga meningkat, dari sebelum di Agustus 2018 sebesar 38,8% sedangkan di September 2018 menjadi 50%.

Menurut dia dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf dari segmen yang menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah justru menurun yaitu di Agustus 2018 sebesar 43,5% sedangkan di September 2018 sebesar 35,7%.

“Lalu dari segmen yang ingin Indonesia khas Pancasila, dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga menurun yaitu Agustus 2018 sebesar 30,4% menjadi 29,8% di September 2018, sementara di pasangan Jokowi-Ma’ruf meningkat dari Agustus 2018 sebesar 54,2% menjadi 54,8%,” katanya.

Survei LSI Denny JA itu dilakukan pada 14-22 September 2018 dengan menggunakan metode tatap muka langsung menggunakan kuesioner terhadap 1200 responden di 34 provinsi.

Survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9%.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan