Surabaya, Aktual.com – Dari hasil survei yang dilakukan selama setahun, IKA PMII mendapati sebesar 36 persen tokoh agama di Indonesia tidak NKRI. Artinya, mereka cenderung ingin mendirikan negara agama.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Pengurus Wilayah Ikatan Alumni (IKA) Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur, Badrut Tamam.

“Jadi sudah ada sedikit pergeseran. Tokoh agama 36 persen sudah tidak NKRI lagi. Ini bahaya sekali. Sebab, Indonesia bukanlah negara agama, tapi negara yang beragama.” kata Badrut Taman saat menggelar pertemuan pengurus IKA dan PMII di Surabaya, (11/2)

Badrut menjelaskan, bahwa tokoh agama yang dimaksud bukan hanya tokoh agama islam seperti kiai atau ulama. Tetapi juga tokoh agama lain seperti dari Kristen Budha Hindu dan Katolik.

Oleh sebab itu, lanjut Badrut Tamam, untuk mencegah bahaya tersebut, pihaknya termasuk di internal IKA PMII terus melakukan penguatan kader dengan memberikan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.

“Jadi tokoh tokoh fundamentalis agama, ini sudah menancapkan pergerakannya. Tidak hanya Islam ya, tapi ada kristen dan sebagainya. Menjurus mendirikan negara agama. Siapa lagi kalau bukan dari kita yang muda-muda untuk melawan?” ujarnya berkali-kali.

Untuk internal IKA PMII, pihaknya akan melakukan pembekalan internal, selanjutnya bisa ditularkan pemahaman cinta tanah air ke masyarakat.

“Seharusnya, bukan hanya internal IKA PMII Jawa Timur yang harus mewaspadai dan melakukan tindakan pencegahan. Tetapi, harus juga dilakukan oleh semua elemen bangsa. Karena para pendiri bangsa ini telah sepakat untuk keberlangsungan NKRI.” lanjutnya.

Terkait itu, IKA-PMII juga mendorong pemerintah melalui Kementerian Pendidikan untuk kembali menggalakkan pelajaran Pendidikan Moral Pancasila dan lainnya kepada siswa mulai tingkat sekolah dasar. (Ahmad H Budiawan)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid