Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi Cabut Mandat (ATM) melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016). Dalam aksinya para mahasiwa mendesak pihak Kepolisian untuk segera tangkap Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena telah menista kan Al Quran. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Aksi Bela Islam II dalam komando Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia yang digelar siang ini bukan hanya diikuti ribuan umat Islam. Aksi besar-besaran kali ini juga diikuti berbagai elemen mahasiswa, pemuda, bahkan organisasi kepemudaan Cina bernama Ikatan Pemuda Tionghoa.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI), Ardy Susanto, dalam keterangannya Jumat (4/11) menyatakan, keikutsertaan organisasi yang dipimpinnya dalam demo besar-besaran kali ini merupakan upaya bersama dalam menjaga kebhinekaan dan ke-Indonesia-an.

Bagaimanapun, menjaga kebhinekaan adalah komitmen bersama baik umat Islam, warga keturunan Cina dan semua elemen suku dan agama di Indonesia.

“Kita turun bersama organisasi pemuda non-Muslim lain seperti Pemuda Katolik, Generasi Muda Khonghucu (GEMAKU), demi mengembalikan kebhinekaan yang telah dirusak Ahok,” ucap Ardy.

Disampaikan, keikutsertaan IPTI, Pemuda Katolik dan Generasi Muda Khonghucu merupakan bagian dari 12 Organisasi Kepemudaan (OKP) lain termasuk PERISAI dari Syarikat Islam, Pemuda Muslimin dan Pemuda Al Washliyah. Ia meyakini aksi akan berlangsung tertib dan damai, karena inti dari demo ini adalah ingin menjaga kedamaian dan keharmonisan kembali Indonesia.

Ditekankan pula pihaknya mendukung proses hukum yang tegas oleh aparat kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penghinaan Alquran. Baginya harapan agar Ahok diproses hukum ini demi menjaga isu yang berkembang tidak menyebar ke mana-mana dan merugikan semua elemen masyarakat.

Sementara itu Ketua Umum Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PERISAI), Chandra Halim, menyatakan, keikutsertaan OKP pemuda Tionghoa, Katolik dan Konghucu ini tergabung dalam Forum Pemuda Lintas Agama dan Kebangsaan. Aksi sekaligus menjawab keprihatinan isu kebhinekaan yang berkembang atas pernyataan Ahok tersebut.

Karena itu Forum Pemuda Lintas Agama dan Kebangsaan, akan ikut serta mengawal tuntutan hukum kepada Ahok agar persoalan ini tidak merebak kemana-mana dan merugikan seluruh bangsa Indonesia termasuk umat Islam.

“Kita bersama peduli dan prihatin, untuk itu kita turun menyerukan tuntutan hukum kepada Ahok dan aparat untuk bertindak tegas tanpa pandang bulu,” demikian Chandra Halim.

(Laporan: Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka