Jakarta, Aktual.com — Keanon Santoso bertekad mengikuti jejak pebalap Formula 1 pertama kali asal Indonesia yaitu Rio Haryanto ke kejuaraan ‘jet darat’ paling bergengsi di dunia setelah pebalap muda asal Solo ini memastikan diri naik kelas dari go kart menuju jenjang formula.

“Rio memang menginspirasi saya. Dia adalah pebalap pantang menyerah meski banyak halangan untuk bisa tampil di F1. Tapi kenyataannya dia bisa,” kata Keanon Santoso di sela-sela kesiapannya untuk menghadapi kejuaraan Formula 4 di Jakarta, Kamis (14/04).

Bersama dengan kakaknya yaitu Kezia Santoso, pebalap berusia 15 tahun ini telah memantapkan diri bertandingan dengan kendaraan yang cc-nya lebih besar. Jika biasanya harus berjuang dengan kendaraan 125 cc, kini duet pebalap muda kakak adik ini akan menggunakan kendaraan Renault 2.000 cc.

Perbedaan cc hingga bentuk kendaraan yang akan digunakan jelas akan mempengaruhi persiapan yang dilakukan terutama untuk fisik.

Pada kejuaraan yang baru digelar di wilayah Asia Tenggara tahun ini, Keanon dan Kezia fokus untuk penguatan leher. Sedangkan untuk persiapan lain sama dengan persiapan yang selama ini dilakukan.

“Untuk masalah fisik saya berlatih bersama personal trainer-nya Rio Haryanto (Dennis van Rhee). Yang jelas saya ini mengikuti jejak Rio. Makanya saya akan terus berusaha disetiap tahapan yang akan saya lalui,” kata Keanon dengan penuh optimistis.

Sebelum turun di Formula 4, Keanon dan Kezia akan berusaha maksimal dikejuaraan go kart yang selama ini ditekuninya. Apalagi keduanya berada dipapan atas klasemen umum kejuaraan Rok Senior yang akan membawanya ke kejuaraan dunia go kart di Portugal akhir tahun nanti.

Keanon saat ini bisa dikatakan sebagai pebalap muda Indonesia yang naik daun. Meski belum lama naik ke kelas senior, anak pasangan Yongliek dan Menik Santoso ini sudah pantas diwaspadai. Beberapa kejuaraan level nasional dan internasional sudah bisa dimenangi. Bahkan, keduanya sering bermain di Eropa.

Hasrat Keanon untuk mengejar Rio Haryanto juga diinginkan sang kakak Kezia Santoso. Meski seorang perempuan, gadis berusia 17 tahun ini juga memiliki Impian yang tinggi yaitu tampil di Formula 1. Hanya saja, dirinya cukup realistis untuk mengejar tujuannya.

“Saya tidak muluk-muluk bisa tampil di F1. Yang saya inginkan nanti adalah berkecimpung di area F1. Saya juga tidak ingin disebut next Alexandra (pebalap wanita Indonesia). Tapii saya ingin prestasi yang saya raih lebih dari itu,” kata Kezia yang sebentar lagi akan kuliah di Belanda itu.

Demi menunjang karier baik di arena balap maupun pendidikan, Kezia Santoso akan mengambil jurusan psikologi dan nantinya akan dilanjutkan ke jenjang master dengan jurusan sport psikologi.

Selama di Eropa, Kezia mengaku akan tetap membalap, apalagi frekuesni kejuaraan disana lebih tinggi.

Sementara itu ibu dari kedua pebalap, Menik Santoso mengaku sangat mendukung karir dia anaknya. Selain membalap, pihaknya juga mendukung anaknya untuk mengejar ilmu yang akan mendukung karirnya kedepan atau dengan istilah balap dan pendidikan berjalan bersama.

“Sebagai orang tua kami hanya bisa memberikan dukungan dan motivasi. Yang jelas kami ingin mereka bisa terus berprestasi,” katanya.

Sesuai dengan jadwal, kejuaraan F4 yang merupakan tahapan menuju F1 untuk seri pertama akan digelar di Sirkuit Sepang Malaysia 5-7 Agustus, berikutnya di KL City GP Malaysia 12-14 Agustus, kembali ke Sepang 1-2 September, Buriram Thailand 4-6 November, Penbay Taiwan 25-27 November dan di Sepang 9-11 Desember.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara