Jakarta, Aktual.co — Imam Besar Jerusalem Muhammad Hussein mengutuk penghinaan terhadap nabi Muhammad berbentuk kartun di majalah satier Charlie Hebdo ‘ edisi Rabu (14/1).
“Penghinaan itu telah menyakiti perasaan hampir dua miliar umat Islam yang tesebar di dunia. Kartun itu dan fitnah lainnya telah merusak hubungan antara penganut agama-agama Ibrahim,” kata dia seperti dikutip dari AFP.
Pria yang bertanggungjwab atas situ-situ suci islam di Jerusalem itu menyesalkan pengihaan terhadap nabi dan sikap acuh terhadap perasan umat muslim.
Dalam kesempatan yang sama, Hussein juga mengutuk serangan terhadap orang tidak bersalah dan aksi terorisme dalam bentuk apapun. “Islam tidak membenarkan kekerasan terhadap orang tak bersalah, baik agama mereka Islam atau apapun,” ucapnya.
Bahkan, beberapa tokoh muslim dunia pun telah mengecam kartun baru Charlie Hebdo. Salah satunya, serikat cendikiawan muslim sedunia yang bermakas di qatar. Organisasi tersebut mengatakan, tindakan Charlie Hebdo dinilai tidak masuk akal dan tidak bijaksana.
Untuk diketahui, pada hari Rabu (14/1) majalah Charlie Habdo menerbitkan edisi pertamanya sejak peristiwa berdarah pembantaian 12 anggota redaksi mereka di Paris tanggal 7 Januari lalu. Gambar kartun nabi Muhammad yang sedang menangis sambil memegang papan bertuliskan ‘Je Suis Charlie’ menjadi sampul edisi tersebut.
Hanya beberapa jam setelah dilepas ke pasaran, edisi terbaru Charlie Hebdo langsung ludes diborong pembeli. Pihak distributor pun berencana kembali mencetak edisi tersebut untuk memenuhi permintaan pasar. Rencanannya, edisi terbaru Charlie Hebdo juga akan diedarkan dalam bahasa Inggris, Spanyol, Italia, Arab dan Turki.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang