Washington, Aktual.com – Juru bicara lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) mengaku pihaknya masih belum menerima permintaan bantuan finansial dari pemerintahan Turki, yang kini tengah kesulitan mengatasi krisis jatuhnya mata uang lira.
IMF kini tengah memantau situasi finansial di Turki dengan seksama, kata juru bicara yang menolak identitasnya diungkap tersebut.
“Dalam kondisi gejolak pasar akhir-akhir ini, pemerintahan baru di Turki harus menunjukkan komitmen menjalankan kebijakan ekonomi untuk mencapai stabilitas makro dan mengurangi defisit anggaran,” kata sang juru bicara, seperti diberitakan Reuters, Kamis (16/8).
“Mereka juga harus memastikan independesi bank sentral yang bertugas memastikan stabilitas harga-harga,” kata dia.
Nilai mata uang lira anjlok sekitar 40 persen terhadap dolar pada tahun ini, akibat kekhawatiran pelaku pasar terhadap kebijakan Presiden Turki Tayyip Erdogan yang dinilai terlalu banyak mencampuri urusan ekonomi — seperti desakannya terhadap bank sentral untuk mengurangi suku bunga.
Kondisi itu semakin diperparah oleh sanksi baru dari Amerika Serikat yang memberlakukan tarif impor baja dan aluminum dari Turki. Pemerintah di Washington baru akan mencabut sanksi tersebut jika Ankara membebaskan Andrew Brunson, seorang pastur yang dipenjarakan karena diduga terlibat dalam upaya kudeta gagal di Turki pada 2016.
Sementara itu pada haru yang sama, Qatar menjanjikan investasi senilai 15 milyar dolar AS kepada Turki yang akan disalurkan melalui bank dan pasar finansial, kata seorang sumber pemerintahan Ankara kepada Reuters.
Sebelumnya bank sentral Turki sudah meperketat likuiditas keuangan dan membatasi aksi jual lira.
Erdogan mengatakan bahwa negaranya tengah menjadi target perang ekonomi, dan meminta warga Turki menjual dolar dan euro milik mereka untuk meningkatkan nilai mata uang lira.
Sejumlah analis memperkirakan Ankara tidak lama lagi akan meminta bantuan IMF untuk mengembalikan kepercayaan pasar.
“Kami tidak melihat adanya indikasi dari pemerintah Turki, yang menunjukkan bahwa mereka akan meminta bantuan internasional,” kata juru bicara IMF.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: