Jakarta, Aktual.co — Sebuah langkah yang tidak biasa, dimana International Monetary Fund (IMF) mendesak Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk menunda kenaikan suku bunga acuannya hingga 2016 mendatang. Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde mengatakan, bahwa Federal Reserve harus menunggu dan melihat tanda-tanda yang lebih nyata dari inflasi upah atau harga.
IMF percaya, bahwa kantong kerentanan dalam ekonomi AS telah muncul. Hal ini menurutnya, dapat menyebabkan masalah serius bagi perekonomian yang lebih luas.
“Menunda kenaikan tarif akan memberikan asuransi berharga terhadap risiko disinflasi, pembalikan kebijakan dan berakhir kembali di tingkat kebijakan nol,” ujar Lagarde, demikian dilansir BBCBusiness, Jumat (5/6).
Banyak pengamat di Washington memperkirakan, bahwa suku bunga akan naik tahun ini. Namun, laporan ekonomi terakhir ini banyak yang dicampur, termasuk data yang menunjukkan bahwa ekonomi AS menyusut 0,7 persen pada kuartal pertama.
IMF menerangkan, hal ini nantinya menurunkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2015, yang saat ini diproyeksikan sebesar 2,5 persen. Untuk 2016, perkiraan tersebut sebesar tiga persen. Itu masih lebih baik dari proyeksi OECD, yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2015 menjadi dua persen untuk tahun ini.
Lagarde juga mengatakan, Dolar AS akan cukup overvalued. Yang menandai perubahan dibandingkan dengan penilaian sebelumnya.
“Lanjutan apresiasi lebih adalah risiko potensial dan tidak boleh diabaikan,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: