Sumber pertumbuhan yang diklaim pemerintah, pertama, soal pertumbuhan konsumsi rumah tangga atau daya beli yang menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata dia, akan lebih stabil di kisaran 5 persen pada 2017 dan 2018. Selain itu, IMF memandang Indonesia perlu lebih berhati-hati dari sisi investasi.

“Tapi kan pada kuartal III-2017, pertumbuhan investasi 7,11 persen atau naik dari sebelumnya yang Cuma tumbuh di bawah 6 persen,” kata dia dengan menambahkan IMF pun lebih berhati-hati terkait prediksi ekspor.

Dia mengklaim, untuk menggenjot pertumbuhan itu, terutama sektor investasi, pihaknya akan terus memperbaiki terkait kemudahan berusaha (Ease of Doing Business). “Serta perlu juga meningkatkan konfiden investasi dan memacu belanja modal infrastruktur untuk memperbaiki investasi,” pungkas dia.

Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid