Sukabumi, Aktual.com – Petualangan M Jahar Gir Hussain harus berakhir saat mencoba menyeberang ke Pulau Chrismast, Australia, di perairan laut Cianjur, tepatnya di Cidaun, Jawa Barat. Jahar merupakan imigran gelap asal Bangladesh yang ternyata sudah enam bulan tinggal di Cisarua, Bogor.

Saat ditanya, dia mengaku lebih bahagia tinggal di Indonesia, ketimbang di negaranya sendiri. “Negara ini indah orangnya baik dan yang terpenting aman tidak seperti di negara saya yang kerap terjadi kekacauan seperti perang saudara dan miskin,” kata dia, di Sukabumi, Rabu (23/9).

Jika diizinkan Pemerintah Indonesia, Jahar mengaku ingin sekali tinggal di Indonesia dan siap bekerja apapun, seperti petani, profesinya dulu saat di Bangladesh. Dia mengaku tidak ingin kembali ke negara asalnya, karena takut akan peperangan. Karena alasan itu pula dia nekat menyeberang ke Australia melalui perairan laut Cianjur.

Pria itu fasih berbahasa Indonesia. Wajar saja karena lama tinggal di Indonesia, dibandingkan di Thailand maupun Malaysia yang masing-masing hanya tiga hari.

Sebelumnya, ada 18 imigran gelap dari tiga negara dengan rincian 14 orang asal Banglades dan masing-masing dua orang dari Pakistan dan India yang bernasib sama dengan Jahar yang ditemukan terdampar di perairan laut Cianjur.

Mareka kemudian diamankan oleh petugas kepolisian Polsek Cidaun pada pukul 02.00 WIB, Rabu, (23/9) yang kemudian diserahkan kepada pihak Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi sekitar pukul 20.00 WIB .

“Untuk nasib belasan imigran gelap ini kami masih berkoordinasi dengan pihak International Organization for Migration (IOM) karena hanya tiga orang saja yang memegang surat dari UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees),” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi, Firlianto Akbar.

Artikel ini ditulis oleh: