“Kami sudah menerima daftar barang yang akan di ekspor-impor oleh Filipina, dan saat ini kami sedang melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik itu Kemendag, Kementan, Kemen KKP, dan lainnya untuk bisa atau tidaknya barang-barang itu masuk ke Bitung” ujar Netty.
Tim Task Force yang dibentuk khusus untuk mengawal implementasi pelaksanaan RoRo ini beranggotakan beberapa kementerian teknis dan juga menggandeng KADIN untuk dapat mengisi rute perdagangan Bitung-Davao/Gensan ini.
Dalam kesempatan ini, Filipina memberikan indikasi baru bahwa mereka akan mengekspor tepung terigu ke Indonesia melalui Bitung sekaligus meminta Indonesian untuk memenuhi kebutuhan akan semen di Davao.
Rencananya kapal yang akan digunakan adalah jenis Super Shuttle Roro 12 dengan kapasitas 500 Teus yang dioperasikan oleh ASEAN Maritime Transportation Corportaion (AMTC), salah satu perusahan pelayaran dari Filipina.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka













