Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli menyebut, sangat tidak beralasan pemerintah melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton. Apalagi dalih untuk mrngimpor beras impor berjenis khusus atau super premium juga tidak masuk logika.

Untuk itu, kata dia, persoalan itu harus dipertanggungjawabkan Bulog. Paling tidak, Presiden Komisaris Bulog harus dicopot dari jabatannya. Karena menurut Rizal, masalah impor beras ini ditengarai permainan dari Bulog.

“Saya tahu rekam jejak preskom (Presiden Komisaris) Bulog. Dia itu pemain lama. Makanya dia layak dicopot,” tandas Rizal saat mengunjungi pasar induk Cipinang, Jakarta, ditulis Selasa (16/1).

Dia sendiri tak aneh jika orang yang bermasalah itu masih bisa menjabat BUMN itu. Sebut Rizal, itu karena mainan menteri BUMN Rini Soemarno yang main tunjuk saja.

“Karena itu bukan yang milih Presiden (Jokowi). Kalau presiden tidak level mengangkat jajaran direksi. Jadi ya harus segera di selesaikan,” kecam dia.

Padahal saat ini, stok beras di Bulog sebetulnya sebanyak 950 ribu ton. Itu jelas sangat cukup untuk dua bulan ke depan yang akan jatuh panen raya.

Menurut dia, setidaknya ada tiga problem harus dibenahi pemerintah. Pertama pembenahan instruksi presiden (Inpres) No 5 tahun 2015. Inpres itu membatasi Bulog dalam membeli gabah dari masyarakat. Efeknya, pegawai Bulog tersandra Inpres. Kebijakan ini harus segera diubah.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby