Denpasar, Aktual.com — Tim Indonesia Automatic Fingerprints Identification System kembali mendatangi rumah Margriet, orang tua angkat ENG yang ditemukan tewas di belakang rumah dengan kondisi terkubur. Mereka kembali mengobok-obok rumah di mana ENG ditemukan tewas membusuk.

Pantauan di lokasi, lima orang tim Inafis tiba sekira pukul 10.00 WITA. Membawa tas dan sejumlah peralatan, mereka langsung memasuki rumah Margriet. Tak lama berselang tiga orang saksi dihadirkan ke lokasi untuk melihat detil rumah Margriet.

Ditemani pendamping hukum dari P2TP2A, Siti Sapurah, ketiga saksi tersebut merupakan, saksi yang pernah tinggal di rumah Margriet dan diduga kuat mengetahui aksi penyiksaan yang dilakukan oleh ibu angkat ENG tersebut.

Ketiga saksi tersebut adalah Francky Alexander Maringka 46 tahun, Yuliet Christien 41 tahun, kerabat Francky, Loraine 58 tahun.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto mengatakan jika hari ini beberapa saksi akan diajak ke rumah Margriet, lokasi pembunuhan ENG.

“Untuk melihat tempat kejadian perkara dengan detil,” kata Hery saat dihubungi.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu