Jakarta, Aktual.com – Hamparan sawah dengan latar perbukitan menyambut ketika memasuki Desa Wisata Kubu Gadang yang berada di Kelurahan Ekor Lubuk, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, yang berlokasi sekitar 60 kilometer dari Kota Padang ke arah utara.
Hawa sejuk juga terasa menambah betah meski hanya berdiri diam menatap keelokan pemandangan tersebut.
Desa Wisata Kubu Gadang berada di lokasi strategis di Jalan Haji Miskin, adalah satu dari dua desa wisata yang ada di kota berjuluk Serambi Mekah dan rutin menjadi tujuan agen perjalanan membawa tamu mereka berwisata ke tempat itu.
Menurut inisiator dan pengelola Desa Wisata Kubu Gadang Yuliza Zen, desa wisata itu hadir sejak 2015 bermula dari pelatihan yang diberikan Dinas Pariwisata setempat, diskusi dengan berbagai komunitas pariwisata dan keinginan mengangkat potensi daerah untuk membantu masyarakat.
“Dari pelatihan dan diskusi-diskusi itu, akhirnya membuka wawasan bagaimana menata potensi daerah hingga bisa mengangkat ekonomi masyarakat melalui pariwisata,” ujarnya.
Berwisata kini tidak lagi tertuju ke museum, berkunjung ke kebun binatang atau menikmati wahana permainan di taman bermain. Berwisata sudah berkembang menjadi sesuatu yang lebih sederhana, yaitu menikmati kehidupan sehari-hari suatu masyarakat.
Misal, bagi yang tinggal di perkotaan merasakan kaki terendam lumpur lalu ikut bertanam padi atau menikmati hijau perdesaan menumpang mobil bak terbuka sudah cukup menjadi sebuah penghibur setelah segala penat dari aktivitas kerja sehari-hari.
Bagi Yuliza, pengalaman seperti itu yang ia coba berikan pada wisatawan ketika berkunjung ke Kubu Gadang karena ia menilai kondisi alam sudah cukup mendukung, tinggal memikirkan suguhan lain yang dapat dinikmati pengunjung.
Ketika itu meyakinkan warga menjadi tantangan tersendiri. Ada yang tidak setuju karena khawatir kehadiran turis hanya akan merusak budaya setempat, namun ada pula ninik mamak yang setuju dan mendukung rencananya.
Baginya, kekhawatiran itu memang wajar namun sudah ada langkah mengantisipasinya. “Turis hadir untuk merasakan bagaimana kehidupan di sini. Artinya mulai dari cara berpakaian kami arahkan agar mengikuti budaya setempat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby