Jakarta, Aktual.com – Ahli asal Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali sebelumnya pernah melontarkan pendapatnya mengenai tingkat daya beli masyarakat Indonesia, khususnya sepinya transaksi yang terdapat di mall atau pasar modern lainnya.
Secara garis besar, Rhenald beranggapan jika tingkat daya beli masyarakat Indonesia tidaklah anjlok seperti yang ramai dibicarakan publik. Menurutnya, fenomena sepinya mall atau pasar swalayan terjadi lantaran adanya pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung beralih ke belanja online.
Menanggapi hal tersebut Peneliti asal Institute for Develpment of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan bahwa pendapat Rhenald hanyalah dalih yang dilontarkan oleh pendukung pemerintah lantaran tidak dibarengi dengan pemaparan data yang valid.
Bhima sendiri menyangkal anggapan Rhenald karena porsi e-commerce dalam pasar ritel nasional bahkan tidak mencapai 1%.
“Betul mas, tepatnya 0,7 persen,” ucapnya ketika dihubungi Aktual, Senin (25/9).
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid