Menurutnya, porsi e-commerce dalam ekonomi di tanah air belumlah dapat dikatakan sebagai pengalih arus belanja masyarakat dari ritel konvensional. Pasalnya porsi ini masih terbilang kecil jika dibandingkan negara-negara tetangga.
Di Filipina misalnya, porsi belanja online-nya sudah mencapai 1,1% dari total ritel yang ada di negara tersebut. Sementara di Singapura, porsi e-commerce bahkan sudah mencapai 3,5%.
“(Porsi e-commerce) China sudah 8% dan Amerika Serikat 9%,” sebut Bhima menambahkan.
Berkenaan dengan kelesuan ekonomi di tanah air, Aktual sendiri pernah mengunjungi beberapa pasar dan pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta, seperti Pasar Tradisional Palmerah dan pusat perbelanjaan Pinangsia. Kedua lokasi ini merepresentasikan masyarakat kelas menengah ke bawah (Pasar Palmerah) dan kelas menengah ke atas (Pinangsia).
Dari observasi tersebut, sejumlah pedagang yang berdagang di kedua lokasi tersebut memang mengaku jika hasil dagangannya tidak sebagus beberapa tahun belakangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid