Jika menilik segmentasinya, pasar e-commerce sendiri hanyalah segelintir orang saja karena diperkirakan hanya sekitar 25,5 juta orang. Dari keseluruhan jumlah tersebut pun, hanya terdapat satu golongan saja, yakni golongan menengah ke atas.

“Teori shifting bukan alasan daya beli lesu,” ujar Bhima.

Tak ayal, Bhima pun menyebut pendapat yang diutarakan Rhenald Kasali hanyalah sebuah harapan belaka, alih-alih mewakiliki fakta yang ada.

Menurutnya, pendapat Rhenald Kasali bisa saja terjadi pada tahun-tahun mendatang mengingat potensi e-commerce memang cukup besar.

“Klaimnya terlalu dini. kalau 10 tahun mendatang teori shifting mungkin bisa saja terjadi,” ujar Bhima menyudahi.

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid