Pekerja menyelesaikan proyek Light Rail Transit (LRT) di jalan MT Haryono, Jakarta, Kamis (23/11/2017). Proyek LRT tahap I direncanakan selesai pada 2018. Mengenai pembiayaan, sejumlah bank BUMN ditugaskan mendanai pembiayaan proyek ini sebesar Rp 18 triliun. Saat ini progres pembangunan LRT Jabodebek tahap I sudah mencapai 30 persen saat ini. AKTUAL/ Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai upaya pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur dalam tiga tahun terakhir belum menunjukkan perkembangan dan memberikan dampak yang signifikan.

Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, pembangunan fisik infrastruktur sendiri nyatanya masih belum menunjukkan progres yang berarti.

Dari total 247 proyek strategis nasional, sampai 2017 hanya sembilan persen atau 22 proyek yang dinyatakan selesai, tambahnya, sedangkan yang masih dalam tahap perencanaan atau persiapan mencapai angka 36 persen atau 88 proyek.

“Artinya selama ini proyek infrastruktur dapat dikatakan mengalami stagnansi,” ujar Enny saat menjadi pembicara dalam seminar nasional “Stabilitas Tanpa Akselerasi”.

Selain itu, lanjutnya, indikasi anomali dari pembangunan proyek infrastruktur yaitu penyerapan tenaga kerja dan upah buruh bangunan yang menurun. Dengan semakin meningkatnya infrastruktur, idealnya penyerapan tenaga kerja harusnya juga ikut naik.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid