Meski demikian, kata Bhima, ada beberapa negara yang bisa mengambil keuntungan dari pertarungan dua gajah ini, salah satunya Vietnam dengan membuka investasi sebesar-besarnya bagi China.
Untuk Indonesia, Bhima mengaku, sampai tahun 2019 diprediksi pertumbuhan ekonominya akan tetap stabil, karena memiliki pondasi yang kuat dengan pertumbuhan di angka 5,1, sebab memiliki bonus demografi dengan populasi anak muda yang sangat tinggi.
“Memang Indonesia stabil, tapi untuk nilai pertumbuhan ekonomi diprediksi masih lebih bagus dibanding Amerika Serikat yang hanya tumbuh 2,5,” katanya.
Bhima juga optimistis, di tengah era digital dan tantangan tahun politik, sektor UMKM yang menjadi unggulan di Indonesia akan tumbuh lebih tinggi.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid