Jakarta, Aktual.com – Ada hal yang terselimuti dari permukaan publik tentang skema pendanaan akuisisi 40 persen saham terhadap kedua anak perusahaan ConocoPhillips (COP) yaitu ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd. (CIIL) dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte. Ltd. (CSOP) oleh PT Medco Energi Internasional Tbk.

Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) meminta Medco menjelaskan kepada publik tentang sumber dana yang digunakannya. Pasalnya INDEF mengkhawatirkan transaksi kepemilikan perusahaan migas itu menggunakan dana pinjaman bank BUMN.

INDEF merasa dengan kondisi harga minyak dunia yang relatif rendah, keuangan perusahaan tidak mampu untuk menangani bunga hutang dan pada akhirnya terjadi kredit macet yang berimbas pada keuangan perbankan.

“Transparansi funder (pemberi dana) nya ini harus jelas dulu. saya pikir nggak mungkin Medco beli saham Conoco tanpa backup perbankan. apalagi kalo BUMN. Probabilitas resiko kredit macet pasti ada, karena harga minyak masih rendah. tinggal usaha Medco untuk trading di internasional atau domestik. intinya kalo ada funding dari BUMN harus ada claim resiko seperti hedging,” kata Peneliti INDEF, Mohammad Reza Hafiz kepada Aktual.com, Jumat (23/9).

Namun di sisi lain dia mengapresiasi atas langkah Medco sebagai perusahaan dalam negeri utuk mengambil saham asing. Akan tetapi dia mengkoreksi persoalan kepatuhan pajak perusahaan Medco yang didapat celah penyimpangan.

“Medco ini pemegang saham terbesar lebih dari 50 persen adalah Encore Energy di Singapur. Encore ini induknya Encore International di British Virgin Islands. Nah 2 negara itu kan Tax Heaven. dari situ muncul hipotesis, kenapa induk Medco merupakan perusahaan cangkang dan apa kontribusi pajak Medco selama ini sudah benar,” tandasnya.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka