Srinagar, Aktual.com – Aparat keamanan India terus memburu para pelaku pembunuhan terhadap sekelompok wisatawan di Kashmir yang dikelola India, yang menewaskan setidaknya 26 orang, dan 36 orang terluka, beberapa diantaranya dalam kondisi yang serius.

Seluruh korban tewas menderita luka tembak dari jarak dekat. Sebagian besar korban merupakan wisatawan domestik dari berbagai wilayah di India. Sedangkan para pelaku diketahui berjumlah empat pria bersenjata api yang menyerang para korban secara brutal. Para pelaku bersenjata keluar dari hutan dan menembaki kerumunan wisatawan dengan senjata otomatis.

Daftar korban dari rumah sakit yang telah diverifikasi oleh kepolisian menyebutkan bahwa seluruh korban adalah laki-laki, sebagian besar warga India dari berbagai wilayah, dan satu orang berasal dari Nepal.

Dilansir dari Al Jazeera, serangan milisi pemberontak itu adalah salah satu serangan paling mematikan baru-baru ini. Polisi mengatakan, serangan para teroris itu terjadi pada Selasa sore (22/4) di saat para korban sedang mengunjungi padang rumput Baisaran, sekitar 5 km dari kota peristirahatan Pahalgam di wilayah yang disengketakan itu.

”Serangan ini jauh lebih besar daripada serangan apa pun yang pernah kita lihat yang ditujukan kepada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir,”tulis Kepala Menteri Omar Abdullah, pejabat terpilih tertinggi di wilayah tersebut, di media sosial.

Polisi India mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa sedikitnya 26 orang tewas dan 17 orang terluka dalam serangan itu. Kelompok yang kurang dikenal, Kashmir Resistance, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui pesan media sosial. Kelompok ini menyatakan ketidakpuasannya karena lebih dari 85 ribu ”orang luar” telah menetap di wilayah tersebut, yang memicu apa yang disebutnya sebagai ”perubahan demografi”.

Sedangkan Badan keamanan India mengatakan Perlawanan Kashmir merupakan kedok bagi organisasi bersenjata yang bermarkas di Pakistan, Lashkar-e-Taiba dan Hizbul Mujahideen, yang memerangi kekuasaan India di Kashmir. Pakistan mengatakan bahwa mereka hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik.

Sementara itu, dua perwira polisi senior juga mengatakan kepada AP bahwa sedikitnya empat orang bersenjata menembaki puluhan wisatawan dari jarak dekat. Semua yang tewas adalah laki-laki, dan semuanya kecuali satu orang adalah warga India, menurut daftar rumah sakit yang dikutip oleh kantor berita AFP.

Seorang pemandu wisata di Pahalgam mengatakan kepada AFP bahwa dia mendekati tempat kejadian setelah mendengar suara tembakan dan membantu mengangkut beberapa korban terluka dengan menunggang kuda.

Waheed, yang hanya menyebutkan satu nama, mengatakan ia melihat beberapa pria tergeletak mati di tanah. Saksi lain mengatakan kepada AFP bahwa para penyerang ”jelas-jelas tidak menyerang wanita”.
Namun saksi mata lain menyebut para penyerang bertindak brutal tanpa mengampuni perempuan.

Untuk diketahui, serangan brutal ini terjadi di tengah ketegangan yang terus berlangsung di wilayah Kashmir. Sejak pencabutan status semi-otonom pada 2019, India menerapkan tindakan keras militer di wilayah tersebut. Pemerintah India menuding kelompok bersenjata yang didukung Pakistan berada di balik serangan ini, meskipun hingga saat ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab.

Perdana Menteri Narendra Modi begitu tahu kejadian tersebut, langsung mempercepat kepulangannya dari kunjungan kenegaraan di Arab Saudi, mengutuk insiden tersebut sebagai tindakan keji. ”Para pelaku serangan ini akan dibawa ke hadapan hukum,” ujarnya dalam pernyataan resmi, seperti dikutip The Peninsula, Rabu 23 April 2025.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain