Jakarta, Aktual.com – Anggota parlemen India akan menetapkan presiden berikutnya yang dipilih dari kelompok nasionalis garis keras, dalam sebuah pemungutan suara Senin lalu untuk memperketat kontrol terhadap Perdana Menteri Narendra Modi.

Kenaikan Ram Nath Kovind kepada jabatan publik tertinggi mengkukuhkan pemimpin pertama didikan organisasi Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) atau Asosiasi Volunteer Nasional, mentor ideologinya saat Modi mempimpin Bharatiya Janata Party (BJP) dan afiliasinya.

Presiden memiliki peran kunci selama krisis politik, seperti saat pemilihan parlemen tidak begitu meyakinkan, dia dapat menentukan partai politik mana yang menempati posisi terbaik dalam pemerintahan.

Beberapa Presiden, seperti yang sedang menjabat saat ini, Pranab Mukhrejee, telah mencoba bertindak sebagai pengemban suara hati rakyat, menggunakan kewenangan konstitusional sebagai kepala negara untuk membela prinsip pendirian negara India sebagai negara demokrasi sekuler dan beragam.

Kovind, 72, seorang politisi Dalit kasta rendah yang bertugas sebagai pengacara pemerintah di Mahkamah Agung dan juga gubernur negara bagian mengatakan bahwa dirinya akan menjunjung tinggi martabat jabatan kepresidenan.

“Sejak saya menjadi gubernur, saya tidak memiliki afiliasi politik. Presiden negara India berada di atas politik,” ujarnya saat mengajukan nominasi bulan lalu.

BJP sendiri telah memainkan mandat Konvind sebagai calon dari kandidat kasta Dalit terendah dalam hirarki sosial Hindu yang tertindas selama berabad-abad, namun sekarang sedang dirayu oleh partai-partai politik untuk mendapatkan suaranya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby