Jakarta, Aktual.com – Lembaga survei Indocon merilis hasil survei Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dilakukan hingga akhir Oktober 2016.
Dalam data yang dihimpun dari daftar pemilih tetap 60,1 persen masyarakat DKI Jakarta relatif mantap dengan pilihan politiknya. Meskipun 26 persen masih membuka diri untuk merubah pilihan.
“Kekhawatiran untuk golput tidak tebukti, 87 persen dipastikan akan mencoblos,” ujar Direktur Eksekutif Indocon Fajar Nursahid saat jumpa pers di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (13/11).
Fajar mengungkapkan, kemantapan masyarakat terhadap masing-masing kandidat relatif cukup tinggi. Warga yang mantap memilih pasangan Ahok-Djarot mencapai 42,8 persen. Kemantapan terhadap pasangan Agus-Sylvi sedikit melebihi pasangan petahana, yakni 43,4 persen. Sedangkan, 40,3 persen warga DKI telah yakin memilih pasangan Anies-Sandi.
Indicon juga memprediksi konfigurasi Pilkada DKI 2017, jika nanti skenario pemilihan gubernur dan wakil gubernur berjalan dua putaran.
Bila Pilgub DKI menyisakan dua pasang kandidat, misalnya pasangan Ahok-Djarot dan Agus-Sylvi, masyarakat cenderung memilih pasangan anyar.
Meskipun kini petahana relatif unggul, boleh jadi bakal menjadi “mimpi buruk” bagi pasangan Ahok-Djarot karena bersatunya pendukung dua pasang kandidat penantang.
“Kalo dua putaran, konfigurasinya Ahok-Djarot dipilih sebanyak 32 persen. Agus-Sylvi melonjak menjadi 50,4 persen. Kalau Anies enggak lolos masyarakat cenderung pilih Agus,” ungkap Fajar.
Sementara jika dua putaran menyisakan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi, posisinya pun akan tetap sama. Hanya yang membedakan adalah prosentase pemilih.
“Pasangan Ahok-Djarot 35,5 persen. Anies-Sandi 46,3 persen,” sambung Fajar.
Sedangkan, bila pasangan Ahok-Djarot kandas di putaran pertama. Maka pertarungan akan dikuasai dua calon baru di Pilkada DKI. Yakni, Agus-Sylvi melawan Anies-Sandi.
“Agus-Sylvi unggul di 40,3 persen. Sedangkan Anies-Sandi 37,6 persen,” pungkasnya.
Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan