Dari kiri ke kanan, Komisaris Independen Teddy Wibisana, Komisaris Nizar Yamanie, Komisaris Utama Siswanto, Dirut PT Indofarma Persero Arief Pramuhanto, Direktur Keuangan Herry Triyatno dan Direktur Produksi Eko Dodi Santosa berbincang usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Indofarma Persero di Jakarta, Rabu (18/9). Pada Semester 1 Tahun Buku 2019, Perseroan mengalami kerugian sebesar Rp24 miliar. Dalam rangka mencapai proyeksi laba Tahun Buku 2019, Perseroan menerapkan Turnaround Strategy yang terdiri dari lima komponen yaitu memperbaiki Portofolio Segmen Penjualan, memperbaiki Portofolio Produk, memperbaiki Struktur Keuangan & Efisiensi Biaya, memperkuat SDM & Fungsi Penunjang dan Discipline on Execution. Dalam strategi tersebut, terdapat dua bisnis yang dikembangkan yaitu Diagnostic & Medical Equipment dan Extract & Natural Medicine. Oleh karenanya, Perseroan perlu melakukan penyesuaian Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia melalui Lembaga Online Single Submission (OSS) dan diputuskan dalam Mata Acara Perubahan Anggaran Dasar. Diharapkan dengan implementasi Turnaround Strategy tersebut, Perseroan dapat memperbaiki kinerja perusahaan sehingga target kinerja keuangan positif dapat dicapai. AKTUAL/STR-Eko S Hilman

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano