Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (kiri-kedua kiri) dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (kedua kanan-kanan) mengikuti debat publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Jakarta, Rabu (12/4/2017). Tema debat terakhir Pilgub DKI Jakarta adalah 'Dari Masyarakat Jakarta untuk Jakarta'. AKTUAL/Munzir
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (kiri-kedua kiri) dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (kedua kanan-kanan) mengikuti debat publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Jakarta, Rabu (12/4/2017). Tema debat terakhir Pilgub DKI Jakarta adalah 'Dari Masyarakat Jakarta untuk Jakarta'. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Lembaga survey Indomatrik menyatakan strategi yang dinamakan 3in1 bisa menjadi kunci untuk memenangi Pilkada DKI Jakarta. Strategi ini dinilai dapat memenangkan salah satu pasangan calon jika dilakukan dengan serius.

“Kami mengambil kesimpulan dari temuan ini, siapa pun yg akan memenangi ini, dia harus bisa melakukan strategi yang kita namakan 3in1,” ungkap Direktur Eksekutif Indomatrik, Husin Yazid, dalam pemaparan hasil surveinya di Jakarta, Kamis (13/4).

Strategi 3in1 ini merupakan strategi yang mengupayakan untuk meraup tiga kantong suara yang belum diraih dan mempertahankan tingkat elektabilitas yang dicapai dalam putaran pertama lalu.

Ketiga aspek yang harus didahulukan adalah merebut pemilih yang memilih Agus-Sylvi, menjadikan kelompok golput sebagai basis suara dan merebut perolehan suara kompetitor yang juga bertarung di Pilkada DKI Jakarta.

“Pertama, dia harus menarik suara 17 persen Agus-Sylvi. Lalu harus memikat 24 persen suara golput untuk menekan angka golput dan partisipasi akan semakin tinggi. Dan yang ketiga harus berani juga masuk ke sarang-sarang kantong suara kompetitor,” ungkap Husin.

“Yang satu (terakhir) adalah dia harus mempertahankan tingkat elektabilitas yang sudah didapat pada putaran pertama. Kuncinya ada di situ,” imbuhnya mengenai 3in1.

Berdasar survey yang dilakukan Indomatrik, Anies-Sandi meraih 48,40 suara, unggul 2,23% dari lawannya, Ahok-Djarot yang hanya meraih 46,17% suara. Survey ini sendiri dilakukan pada 1-8 April 2017 lalu dengan melibatkan 1,250 responden yang tersebar di enam kabupaten/kota yang ada di Jakarta.

(Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh: