Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Indonesia berencana mengajukan arsip Gerakan Non-Blok (GNB) agar dapat diakui sebagai “Memory of The World” (MoW) atau Warisan Dunia.
“Setelah sukses mengajukan arsip Konferensi Asia Afrika sebagai warisan dunia, Indonesia juga akan mengajukan arsip GNB agar dapat menjadi MoW,” kata Kepala ANRI Mustari Irawan di Jakarta, Jumat (30/10).
Arsip GNB, menurut ia, akan diajukan pada tahun 2016 – 2017 mendatang.
“Pengajuan akan dilakukan melalui ‘joint nomination’ dengan negara-negara tuan rumah KTT GNB,” ujarnya.
Negara tuan rumah yang dimaksud, kata dia, Serbia, Aljazair, Mesir dan lain sebagainya.
Dia menambahkan, arsip Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok memiliki signifikansi dan nilai internasional yang sangat besar.
Sementara itu, pada saat ini arsip Konferensi Asia Afrika telah resmi diakui sebagai Warisan Dunia atau Memory of The World.
Dia menjelaskan, sejak tahun 2012, ANRI mulai melakukan penjajakan untuk berinisiatif mengajukan arsip KAA sebagai warisan dunia.
Sementara itu, pada Oktober 2015, berdasarkan sidang Badan PBB urusan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya (UNESCO) di Abu Dhabi arsip KAA resmi ditetapkan menjadi warisan dunia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada UNESCO Jakarta atas dukungannya yang sangat baik dan objektif kepada ANRI selama ini,” imbuh Mustari.
Dia menjelaskan, ANRI menyimpan arsip KAA dalam berbagai bentuk dan media.
“Ada arsip foto, arsip film, arsip tekstual dan lain sebagainya,” tuturnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan isi atau informasinya, arsip KAA menggambarkan sebuah peristiwa yang memiliki nilai mengenai peristiwa 18-24 April 1955.
Peristiwa itu, kata dia, akan menjadi ingatan bersama bagi negara-negara di Asia Afrika.
“Kami berharap setelah ini arsip GNB juga akan menjadi Warisan Dunia,” ucapnya, berharap.
Artikel ini ditulis oleh: