Dengan begitu tegas Abdurachim, sangat jelas KA cepat Jakarta-Bandung sangat merugikan posisi Indonesia. Bukan hanya soal keuntungan yang didapat oleh Indonesia akan menjadi kecil, tetapi juga kewenangan untuk mengatur proyek ini akan sepenuhnya berada dipihak Cina.

Misalnya, papar Abdurachim; pekerjaan konstruksi yang mestinya bisa dikerjakan tenaga kerja nasional, justru dialihkan ke pihak Cina atau pihak Indonesia hanya akan menjadi subkontraktor saja.
“Demikian juga dalam penentuan supplier-supplier material yang akan dipakai. Misalnya; beji beton, kerangka baja, mur baut, alumunium, kaca, mungkin semen, dll. Atau tenaga kerja dari ahli sampai mandor, tukang, dll; Berkemungkinan didatang dari Cina,” pungkas dia.
Dadangsah Dapunta
(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta