Jakarta, aktual.com – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat telah setuju untuk bekerja sama dalam pengembangan energi dan mineral yang berkelanjutan. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang kerja sama energi dan mineral berkelanjutan secara langsung antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.
“Penandatanganan ini mencerminkan komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat kolaborasi dalam peningkatan kerja sama energi dan mineral berkelanjutan dan melengkapi kerja sama energi yang sudah existing antara Kementerian ESDM RI dengan Kementerian Energi Amerika Serikat dan Kementerian Perdagangan Amerika Serikat,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (10/11).
Kolaborasi dengan U.S Department of States ini akan mencakup pelaksanaan program Energy Resources Governance Initiatives (ERGI) dan Clean Energy Demand Initiative (CEDI). Inisiatif-inisiatif ini merupakan langkah Amerika Serikat untuk memberikan dukungan kepada Indonesia dalam aspek tata kelola pengelolaan mineral yang berkelanjutan. Program tersebut mencakup berbagai topik, seperti pertambangan dan geologi, keamanan pasokan dan ketahanan jaringan listrik, energi terbarukan, energi bersih, transisi energi beserta teknologinya, bahan bakar nabati (BBN) dan produk terkait, dan bidang lainnya yang akan ditentukan bersama.
“Amerika Serikat telah mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia melalui berbagai platform kerjasama. Selama ini telah terjalin kerja sama program Net Zero World melalui Kementerian Energi Amerika Serikat dan Clean Energy Working Group melalui Kementerian Perdagangan Amerika Serikat. Kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat ini akan memperkuat kerja sama yang ada terutama dalam hal penguatan pengembangan industri mineral untuk mendukung transisi energi,” jelas Arifin.
Dalam pernyataannya, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Kim, mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU ini akan meningkatkan kerja sama antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam bidang energi bersih dan pengembangan sumber daya mineral yang berkelanjutan.
“Saya bangga menandatangani MOU ini bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang saya yakini akan memperkuat kemitraan dalam mempromosikan energi bersih dan pengembangan sumber daya mineral berkelanjutan. Bersama-sama, kita akan melanjutkan upaya yang kokoh untuk mendukung masa depan energi yang lebih bersih dan mencapai tujuan bersama terkait iklim,” ujar Sung Kim.
Penandatanganan MoU ini mencerminkan penguatan kerja sama di bidang energi antara Indonesia dan Amerika Serikat. MoU antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat akan menjadi salah satu hasil yang diumumkan pada kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Washington DC dan San Fransisco dalam rangka pertemuan bilateral dengan Presiden Biden dan APEC Leader’s Meeting pada 12-17 November 2023.
Untuk diketahui, ERGI adalah inisiatif dari U.S. Department of State yang bertujuan untuk mempromosikan isu-isu terkait pertambangan dan rantai pasok sumber daya mineral Amerika Serikat. Kementerian ESDM menyambut baik inisiatif ERGI, dengan Ditjen Minerba sebagai pelaksana kerja sama tersebut.
Sementara itu, CEDI adalah inisiatif dari pemerintah Amerika Serikat yang bertujuan untuk menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang ingin berinvestasi di negara-negara yang membutuhkan pendanaan untuk proyek energi bersih dan terbarukan. Sebanyak 325 perusahaan Amerika Serikat telah bergabung dengan inisiatif ini. Menteri ESDM juga telah menyatakan dukungan Indonesia terhadap CEDI dan Net Zero World Initiatives pada COP-26 di Glasgow pada 4 November 2021.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain