Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan, tahun 2016 Indonesia akan mengalami kekurangan pasokan daging sapi 265 hingga 272 ribu ton.

“Kebutuhan konsumsi tidak akan dapat dipenuhi dari sapi lokal, selain memang populasinya terbatas, belum ada kejelasan populasi riil dari data pemerintah,” kata Teguh di Jakarta, Rabu (9/12).

Lebih lanjut Teguh mengemukakan, gonjang ganjing harga masih akan terjadi pada tahun 2016, mengingat kekurangan pasokan yang besar akan berpengaruh pada fluktuasi pasar.

Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar membuat harga sapi merangkak naik dari negara pengekspor.

Dengan demikian, Teguh pesimis atas janji Menteri Pertanian untuk swasembada daging sapi dengan terpenuhinya supply dan permintaan secara wajar menjelang tahun 2017.

“Adapun program Sentra Peternakan Rakyat (SPR) yang menjadi andalan pemerintah, tidak mampu menjawab tantangan dalam mempercepat peningkatan populasi sapi,” pungkas Teguh.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka