Jakarta, Aktual.com – Indonesia menegaskan pentingnya mempercepat bantuan kemanusiaan untuk penduduk Gaza yang terdampak konflik antara Israel dan Hamas di Palestina.
“Indonesia mendesak Israel untuk menghormati hak atas kesehatan dan akses masyarakat Gaza terhadap fasilitas kesehatan,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Pertemuan Khusus Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, pada Minggu (10/12).
Dalam keterangannya secara daring, Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan dan berencana mengirimkan kapal rumah sakit ke Gaza untuk membantu warga yang terluka dan sakit.
Retno menekankan pentingnya perlindungan terhadap semua pekerja dan fasilitas medis di Gaza.
“Hukum humaniter internasional harus dihormati dan ditegakkan. Indonesia menyerukan adanya akuntabilitas dan keadilan atas semua serangan terhadap pekerja dan fasilitas medis di Gaza,” tuturnya.
Dia juga menyoroti pentingnya peningkatan dukungan bagi WHO, yang sangat dibutuhkan untuk operasi program-program WHO dan UNRWA di Gaza.
“Indonesia juga mendukung WHO untuk menggelar konferensi donors conference guna mendanai dan membangun kembali sistem kesehatan Palestina,” kata Retno.
Menurutnya, kehadiran Indonesia dalam pertemuan Dewan Eksekutif WHO sangat penting agar dapat langsung berkontribusi, mendesak perbaikan fasilitas kesehatan, dan perlindungan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan, termasuk fasilitas kesehatan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Dewan Eksekutif adalah organ eksekutif WHO di bawah World Health Assembly yang terdiri dari 34 negara. Indonesia terakhir menjadi anggota pada 2018-2021.
Retno menjelaskan bahwa Indonesia telah menjadi co-sponsor resolusi mengenai Kondisi Kesehatan di Daerah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur.
“Sebagai penutup, dalam pertemuan ini saya menyatakan bahwa Indonesia sangat kecewa Dewan Keamanan PBB kembali gagal mengesahkan resolusi mengenai gencatan senjata kemanusiaan yang dapat mengurangi penderitaan masyarakat Gaza,” ujarnya.
“Upaya harus terus dilakukan untuk memperbaiki situasi di Gaza. Kita tidak boleh menyerah. Tetap semangat,” pungkas Retno.
Israel melanjutkan serangan militer di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah jeda kemanusiaan selama seminggu berakhir.
Hampir 18 ribu warga Palestina tewas dan lebih dari 49.229 lainnya luka-luka, sedangkan Israel kehilangan 1.200 orang akibat konflik ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan